LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIKA
DASAR 1
“KERAPATAN”

Anggota Kelompok
:
1. Chania
Syahnaz (RSA1C115006)
2. Muhammad
Azhabul Yamin (RSA1C115016)
3. Musclihatatul
Jannah (RSA1C115012)
4. Rianti
Nita Wulandari (RSA1C115007)
5. Siti
Mardhiyah (RSA1C115025)
Kelompok : IV
Asisten
Dosen :
1.
Ismawan Prasetia
Devi (RSA1C313009)
2.
Sari Malinda (A1C314033)
3.
Tri Insan Mustaqiim
(A1C314004)
PRODI
PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA_U
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2015
Judul :
Kerapatan
Hari/Tanggal :
Senin, 16 November 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Zat didefinisikan
sebagai suatu yang mempunyai masa dan memerlukan ruang. Berdasarkan wujudnya,
zat dapat dibedakan menjadi tig macam, yaitu zat padat,zat cair, dan gas. Oleh
karena itu kita dapat mengetahui jenis zat berdasarkan massa jenisnya.
Massa jenis atau
kerapatan (p) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan
volumenya. Nilai massa hanya tergantung pada jenis zat, tidak tergantung pada
massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah
tetap. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan suatu zat berapapun massanya dan volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama. Satuannya adalah kg/m3, massa jenis
atau kerapatan rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya
besi)akan memiliki volume yang lebih rendah dan pada bend bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Menghitung massa
jenis suatu zat berbeda, untuk menghitung zat padat yang tidak beraturan
seperti balok kayu, volumenya dihitung dengan pengukuran secara tidak langsung
dengan persaman : Volume = panjang x lebar x tinggi
Pengukuran massa
benda dilakukan dengan alat yang disebut neraca, dan tiap-tiap alat mempunyai
ketlitian. Pada umumnya pengukuran massa dilakukan secara perbandingan, didalam
laboratorium dikenal neraca teknis atau neraca analisis atau sering disebut
neeraca analik. Sebagai alat untuk menetapkan massa suatu benda. Messa jenis
suatu benda adalah banyaknya massa tersbut dalam satuan volume.
1.2
Tujuan
a.
Dapat
menentukan kerapatan (p) benda dengan mengukur maassa dan volumenya
b.
Dapat
menentukan kerapatan relatif benda padat dengan prinsip hukum Archimedes.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kerapatan (
)benda disebut juga dengan massa jenis. Kerapatan benda yanghomogen
didefinisikan sebagai massa benda (m) persatuan volume (v). satuannya dalam SI
adalah kg/m3 secara matematis dituliskan
=
M/V
Kerapatan relative (d)suatu
benda didefinisikan sebagai perbandingan antara kerapatan benda dengan
kerapatan air.
Faktor-faktoryang
mempengaruhi massa jenis
1.
temperature
2.
massa zat
3.
volume zat
4.
kekentalan (viskositas)
Bila kerapatan benda lebih besar
darikerapatan air maka benda tersebut akan tenggelam dalam air. Bila
kerapatannya lebih kecil maka benda akan mengapung. Benda mengapung bagian
volumesebuah benda yang tercelupdalamcairan sama dengan rasio kerapatan
benda-benda terhadap kerapatan cairan. Rasio kerapatan dinamakan berat jenis
zat itu. Massa jenis relative tidak memiliki satuan, massa jenis relatifkurang
ketelitiannyadibandingkan dengan pengukuran massa (Lachman.1994 :101-103)
Massa jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda)
dengan volumenya. Massa jenis merupakan salah satuciri untuk mengetahui
kerapatan zat. Pada volume yang sama, semakin rapat zatnya semakin besar
massanya. Sebaliknya makin renggang, makin kecil massa suatu benda.pada massa
yang sama semakin rapat zatnya semakin kecil volumenya. Sebaliknya semakin
renggang kerapatnnya semakin besar volumenya. (Breadthauter.1993:76)
Volume zat padat padat dapat ditentukan dengan 2 cara , yaitu :
a. Pengukuran secara langsung, berlaku hokum Archimedes yang berbunyi: “setiap benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya kedalam fluida , akan mendapat gaya keatas sebesar
berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu”
volumebenda benda padat dapat
ditentukan dengan menggurangi massa benda diudara dengan massa benda didalam
air.
Pengukuran secara tidak langsung(mekanik). Dapat dilakukan dengan
mengukur perubahan(variable) yang membangunnya. (anonim , 2014)
Massajenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara
masssa benda dengan volume benda tersebut. Massa jenis suatu benda bersifat
tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah masaa jenis benda tidak
berubah . misalnya ukurannya diperbesar sehingga masabenda maupun volumenya
benda makin besar walupun kedua besaran yang menunujukkan ukuran benda makin
diperbesar tetapi massajenisnya tetap. (Kangina. 2002:17)
Konsep massa jenis sering digunakan untuk dapat menentukan dengan
tepatjenis suatu benda yang kuat tetapi ringan maka digunakan aluminium sebagai
badan pesawatkarena alumunium lebih ringan massanya dari besi (Rany Purin
.2013)
Untuk menentukan volume benda dapat dilakukan dengan berbagai cara
sesuai dengan bentuk bendanya. Untuk benda yang beraturan bentuknya dengan
dilakukan dengan rumusan yang sesuai , miasal untuk benda kubus , yang harus
dilakukan adalah mengukur panjang sisi kubus, kemudian menghitung dengan
rumusan sisi pangkatnya. Sedang untuk mengukur benda yang tidak beraturan
bentuknya diulakukan dengan cara memasukkan benda kedalam gelas ukur yang diisi
dengan air dengan volume tertentu. Selisih volume tersebut adalah volume benda
yang dimasukkan kedalam gelas ukur . setelah didapat massa dan volume benda,
dapat dihtung berapa massa jenis bendanya.
(Taba, 2010)
BAB
III
Metode
Percobaan
3.1 Alat
dan Bahan
a. Neraca
Pegas
b. Gelas
ukur
c. Jangka
Sorong
d. Benda
yang diukur
e.
Pembenam
3.2
Prosedur Kerja
·
Menentukan
kerapatan relatif benda (ρ)
a.
Dipilih
benda yang akan diukur kerapatannya
b.
Diukur
massa benda dengan menggunakan neraca pegas
c.
Diukur
dimensi benda untuk menentukan volumenya
d.
Dihitung
kerapatan benda
·
Menentukan
kerapatan relatif benda (d) yang tercelup seluruhnya dalam air
a.
Dipilih
benda yang diukur kerapatannya
b.
Diukur
massa benda diudara
c.
Diikan
dengan benda tersebut dengan benang dan digantungkan pada neraca pegas, lalu
celupkan dalam air untuk mengetahui massa semunya (Ms)
·
Menentukan
kerapatan relatif benda (d) yang tercelup sebagian
a.
Dipih
benda yang akan diukur kerapatan relatifnya
b.
Diukur
massa benda diudara
c.
Diikat
pembenan dengan benda dan diukur massa pembenam dalam keadaan tercelup
seluruhnya dalam air (Mps)
d.
Diikat
benda yang akan diukur kerapatannya dengan pembenam, selanjutnya ukur massanya
dalam keadaan tercelup seluruhnya dalam air (M2)
3.3 Metode Kerja


3.4 Analisis Data
a.
Menentukan
kerapatan benda
-
Nilai rata-rata
massa benda
-
Ketidakpastian
nilai massa benda
-
Niai
rata-rata volume benda
-
Ketidakpastian
nilai volume benda
-
Nilai rata-rata
kerapatan benda
-
= 
-
Ketidakpastian
kerapatan benda
-
Ketidakpastian
relatif 
KR = 
-
Ketidakpastian
mutlak
KM = 
b.
Menetukan
kerapatan relatif benda (d) yang tercelup seluruhnya di air
-
nilai rata-rata massa benda
-
Ketidakpastian
nilai massa benda
-
Nilai rata-rata
massa semu benda
-
Ketidakpastian
nilai massa semu benda
-
Ketidakpastian
rata-rata kerapatan relatif benda
-
Ketidakpastian
nilai kerapatan realtif
-
Rata-rata
ketidakpastian d
-
Ketidakpastian
mutlak
KM = 
-
Ketidakpastian
relatif
KR =
100%
c.
Menentukan
kerapatan relatif benda yang tercelup sebagian
-
d1 =

-
Nilai rata-rata
massa benda 
-
Ketidakpastian
nilai 
-
Nilai rata-rata
massa benda 
-
Ketidakpastian
2
-
Nilai rata-rata
massa pembenam dalam air
-
Ketidakpastian 
-
Nilai rata-rata d
-
Ketidakpastian d
-
Rata-rata
ketidakpastian d
-
Ketidakpastian
mutlak
KM = KM = 
-
Ketidakpastian
relatif
BAB
IV
Hasil
dan Pembahasan
4.1 Hasil
a.
menentukan kerapatan benda
|
No
|
Massa
|
Volume
|
|
1
|
0,09 Kg
|
6,28 x10-6
m3
|
|
2
|
0,09 Kg
|
6,28 x10-6
m3
|
|
3
|
0,09 Kg
|
6,28 x10-6
m3
|
b. menentukan kerapatan relatif benda
(d) yang tercelup seluruhnya dalam air
|
No
|
M
|
Ms
|
|
1
|
0,09 Kg
|
0.08 Kg
|
|
2
|
0,09 Kg
|
0,08 Kg
|
|
3
|
0,09 Kg
|
0,08 Kg
|
c.menentukan kerapatan relatif benda
(d) yang tercelup sebagian
|
No
|
M
|
Mps
|
M1
|
M2
|
|
1
|
0,09 Kg
|
0,03 Kg
|
0,11 Kg
|
0,07 Kg
|
|
2
|
0,09 Kg
|
0,03 Kg
|
0,11 Kg
|
0,07 Kg
|
|
3
|
0,09 Kg
|
0,03 Kg
|
0,11 Kg
|
0,07 Kg
|
4.2 Pembahasan
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa dibagi setiap
volumenya.
Massa
jenis tidak tergantung pada jumlah zat, sedikit atau banyak jumlah zat, massa
jenisnya tetap. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu
zat.
Massa jenis rata-rata setiap
benda merupakan total massa dibagidengan total volumenya. Massa jenis berfungsi
menentukan zat.
Pada praktikum kali ini, akan
menguji kerapatan benda padat atau massa jenis benda padat. Yaitu dengan menentukan
kerapatan, kerapatan relative benda (d) yang tercelup seluruhnya dalam air, dan
menetukan kerapatan relative benda (d) yang tercelup sebagian. Masing-masing
tahapan dilakukan tiga kali.
Kegiatan pertama dilakukan untuk
mengetahui massa jenis zat padat. Yang dalam hal ini berupa silinder materi.
Untuk mengetahui massa jenis benda tak beraturan dapat dilakukan pengukuran
dengan menimbangnya pada neraca pegas.
Dari
penimbangan ini, diperolaeh berat benda sebesar 0,9 kg. Selanjutnya untuk
mencari massa benda dengan cara menggunakan rumus M =
dengan nilai g adalah 10 m/
.
Sehingga
didapat nilai massa benda = 0,09 kg. kemudian untuk mencari volume dari benda
dapat dilakukan dengan menguraikan jangka sorong. Yaitu untuk mencari diameter
dan tinggi dari benda tersebut. Dengan menggunakan rumus volume :
v =
t
sehingga
didapat nilai massa benda 6,28 x
.
Setelah mendapat nilai massa dan
volume , selanjutnya menentukan nilai kerapatan atau massa jenis benda dengan
menggunakan rumus :
Sehingga
diperoleh nilai
nya adalah
14331,2 kg/
Dari
tiga kali pengulanggan percobaan kami mendapatkan hasil yang sama.
Pada
kegiatan kedua, yaitu menentukan kerapatan relative benda relative benda (d)
yang tercelup seluruhnya dalam air. Kegiatan ini dilakukan sama dengan kegiatan
sebelumnya, hanya saja berat benda juga diukur didalam air. Dari pengukuran didapatkan kesimpulan bahwa
berat benda dalam air lebih ringan dari berat benda diudara. Dipercobaan ini
kami mendapatkan kerapatan relative benda (d) untuk tiga kali penggulangan
adalah 1,125 .
Dan pada percobaan tiga , yaitu
menentukan kerapatan benda (d) yang tercelup sebagian, dengan balok sebagai
pembenamnya.
Hal
pertama yang kami lakukan adalah mengukur massa benda diudara , lalu mengukur
massa pembenam yang tercelup seluruhnya
, dan yang terakhir mengukur kerapatan benda dengan pembenam yang tercelup
seluruhnya dalam air. Dari percobaan ini diperolareh nilai Mps = 0,03 kg, m1 =
0,11 kg, m2 = 0,07 kg, dan nilai kerapatan relative benda (d) sebesar 2,75.
Kita
ketahui bahwa kerapatn merupakan perbandingan anatara massa dan volume dari suatu benda, dimana
semakin besar volume dan massa benda maka semakin kecil kerapatannya, begitupun
sebaliknya.
Dari
tiga percobaan yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa jika suatu benda
dicelupkan kedalam suatu zat cair , maka benda tersebut mendapat tekanan keatas
yang sama besarnya dengan zat cair tersebut. Sehingga zat cair itu pun akan
terdesak oleh benda yang dicelupkan.
Archimedes juga mengatakan bahwa
benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air. Diamana benda mendapat gaya
keatas. Sementara ketika diudara benda akan memiliki berat yang sesungguhnya.
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk mengukur kerapatan benda dengan menghitung
massa dibagi volume
2. Massa jenis suatu benda dipengaruhi oleh massa
setiap volume tersebut sedangkan luaas benda tidak mempengaruhi massa jenis
3. Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak
tergantung pada massa maupun volumenya, tetapi bergantung pada jenis zatnya
4. Semakin besar volume maka semakin rendah massa
jenisnya, daan semakin besar massanya maka semkin besar pula massa jenisnya
5. Massa jenis berbanding terbalik dengan volume benda,
dan sebanding dengaan massa benda.
5.2
Saran
Dalam
melakukan percobaan ini diharapkan
kehati-hatiaannya terutama dalam memasukkan benda kedalam gelas ukur, karena
jika tidak aakan mengakibatkan gelas ukur pecah. Selain itu juga diperlukan
ketelitian terutama daalam mnggunakan jangka sorong.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Laporan Pratikum Fisika Dasar. http : //
Fzahra97.blogspot.com/2014/12/laporan-pratikum-fisika-dasar-massa. (diakses
pada tanggal 19 November 2015)
Bredthauer, wilhem
etal. 1993. Impulle Physic Jilid 1. Sttrutgard : Ernst klett Schubuchvelag
Lacman. 1994. Farmasi
Fisika 1. Jakarta : Universitas Indonesia
Kanginan, M. 2002.
Fisika. Jakarta : Grafirido
Purin, keni. 2013.
Laporan Fisika dasar. http : //duniareny.blogspot.co.id/2013/04. Html (diakses
pada tanggal 18 November 2015)
Taba, p . 2010.
Penuntun Pratikum Kimia Fisika. Makasar : Univrsitas Hassanudin
Tim Fisika Dasar.
2015. Penuntun Pratikum Fisika Dasar 1. Jambi : Universitas Jambi
LAMPIRAN
v Analisis
Data
d.
Menentukan
kerapatan benda
-
=
=
= 143321 
-
=
=
= 143321 
-
=
=
= 143321 
-
Nilai rata-rata
massa benda
-
Ketidakpastian
nilai massa benda
-
Niai
rata-rata volume benda
-
Ketidakpastian
nilai volume benda
-
Nilai rata-rata
kerapatan benda
-
Ketidakpastian
kerapatan benda
-
Ketidakpastian
relatif 
KR =
=
= 
-
Ketidakpastian
mutlak
KM =
=
= 
e.
Menetukan
kerapatan relatif benda (d) yang tercelup seluruhnya di air
-
d1 =
=
= 1,125
-
d2 =
=
= 1,125
-
d3 =
=
= 1,125
-
nilai rata-rata massa benda
-
Ketidakpastian
nilai massa benda
-
Nilai rata-rata
massa semu benda
-
Ketidakpastian
nilai massa semu benda
-
Ketidakpastian
rata-rata kerapatan relatif benda
-
Ketidakpastian
nilai kerapatan realtif
-
Rata-rata
ketidakpastian d
-
Ketidakpastian
mutlak
KM =
=
= 0
-
Ketidakpastian relatif
KR =
100% =
100 % = 0 %
f.
Menentukan
kerapatan relatif benda yang tercelup sebagian
-
d1 =
=
=
= 2,75
-
d2 =
=
=
= 2,75
-
d3 =
=
=
= 2,75
-
Nilai rata-rata
massa benda 
-
Ketidakpastian
nilai 
-
Nilai rata-rata
massa benda 
-
Ketidakpastian
2
-
Nilai rata-rata
massa pembenam dalam air
-
Ketidakpastian 
-
Nilai rata-rata d
-
Ketidakpastian d
-
Rata-rata
ketidakpastian d
-
Ketidakpastian
mutlak
KM = KM =
=
= 0
-
Ketidakpastian
relatif
KR =
100% =
100 % = 0 %